Wahid Sabillah's

Personal Blog

Telisik

3 comments
Judul posting rutin hari Kami kali ini berjudul Telisik. Ya karna pada saat saya menuliskan postingan ini saya sedang keranjingan mendengar album dari Danilla yang berjudul Telisik. Tapi pada postingan ini saya tidak akan mengomentari tentang album dari Danilla tersebut.

Minggu ini saya lewati dengan berbagai macam kegiatan. Setelah mengalami Demam Dan Segala Kenangannya pada minggu lalu, minggu ini saya kembali bisa beraktifitas dengan baik. Ada banyak kejadian yang saya alami pada minggu ini, ada Bill Evans Day, ada Indonesia Independence Day yang pada hari itu saya bertemu dengan orang orang yang mempunyai energi positif dan mereka sangat kreatif, sampai kemarin yaitu menyelesaikan tugas akhir saya.


Bill Evans
16 Agustus 1929 adalah hari kelahiran pianist jazz favorit saya, yap Bill Evans. Pada tanggal 16 Agustus kemarin, playlist yang ada di pemutar musik di laptop saya berisikan lagu lagu dari Bill Evans. Semua tentang Bill Evans pernah saya ceritakan pada postingan Bill Evans. Bill Evans adalah pianist jazz yang paling cool menurut saya, permainan piano nya yang impresionis dan juga faktor Debussy yang juga menjadi pianist favoritnya menjadikan saya bisa nyambung dengan musik yang Bill Evans mainkan. Pokoknya semua tentang Bill Evans sudah saya tuliskan di postingan yang berjudul Bill Evans.

Lanjut, 17 Agustus kemarin adalah Indonesia Independence Day. Pada hari itu saya lewati dengan bermain futsal bersama NyuNyu di Cilandak Townsquare. Kebetulan komunitas Kancut Keblenger diundang dalam acara futsal tersebut.

Futsal Bareng Kancut Keblenger
Hari itu adalah kali pertama saya ikut kopdar bersama teman teman Kancut Keblenger setelah setahun saya bergabung pada komunitas blogger itu. Teman Kancut Keblenger diluar dugaan, kebanyakan mereka lebih muda dari saya, kebanyakan dari mereka masih ada yang bersekolah SMA, dan Mahasiswa baru. Tetapi ada juga yang lebih tua dari saya. Walaupun banyak dari mereka yang lebih muda tapi bisa dibilang mereka lebih kreatif dari saya. Ada dari mereka yang suka membuat vlog, ada yang suka review anime, ada yang suka buat video series yang akan diupload ke youtube, saya merasa kalau kreatifitas mereka jauh diatas kreatifitas yang saya punya.

Pada hari itu juga saya bertemu dengan Arief Muhammad, Alit, dan juga Oka. Salah satu alasan saya mengikuti kopdar sekalian futsal bareng itu adalah karna ada mereka bertiga. Walaupun saya tidak sempat berbincang bincang dengan mereka, tapi saya bisa melihat kalau mereka sangat rendah hati. Mereka bertiga adalah orang orang yang menginspirasi saya untuk terus berkarya, Alit terutama. Alit banyak menceritakan tentang pengalaman hidup di blog nya. Walaupun saya belum pernah membaca buku buku yang Alit buat, tetapi saya selalu membaca setiap postingan yang Alit buat. Alit membuat saya yakin, kalau tekun, rajin, dan sabar suatu saat usaha kita tersebut akan mendapatkan hasil yang setimpal, mungkin hasil itu tidak sesuai harapan, tapi paling tidak kita bisa mengambil pelajaran dari setiap ketekunan, kerajinan dan belajar bersabar dari suatu hal yang kita lakukan.

Ngomong ngomong tentang idola, minggu ini saya sempat berbincang dengan seorang teman yang sangat mengidolakan idolanya. Bagi saya mengidolakan seorang sah-sah saja, tetapi alangkah lebih baik kalau kita bisa memilah mana sisi postif dari idola tersebut yang bisa kita tiru dan mana sisi negatif yang sebaiknya kita abaikan. Teman saya ini sangat mengidolakan idolanya tersebut, sampai sampai dia mencontek semua sisi dari idolanya. Kefanatikannya terhadap idolanya membuat saya memandang dia seperti dia tidak berada dalam dirinya sendiri. Saya merasa kalau dia adalah Idola-nya Wannabe, semua yang dia lakukan seperti di ada ada, dia seperti memakai topeng dalam kehidupan sehari harinya. 

Bagi saya mengidolakan seseorang itu penting, saya mengidolakan Bill Evans, tetapi saya berusaha bermain Piano tidak seperti Bill Evans. Saya mengidolakan Dewi Lestari, Pramoedya Ananta Toer, tetapi saya berusaha untuk tidak terlihat seperti Dewi Lestari dan Pramoedya Ananta Toer Wannabe. Saya lebih tertarik menemukan Gaya saya sendiri dalam dua hal tersebut, musik dan menulis. Bukankah dengan menemukan Gaya kita sendiri karya kita akan terlihat lebih original? Walaupun kualitas Gaya yang kita punya jauh di bawah Gaya idola kita. 

Gaya bermain musik saya banyak terinspirasi Bill Evans, tetapi jelas saya tidak akan pernah bisa bermain seperti Bill Evans. Gaya menulis saya tidak seperti Dewi Lestari, karna jelas saya tidak akan pernah bisa menulis seindah Dewi Lestari menulis cerita. Gaya menulis saya tidak seperti Pramoedya, jelas karna saya tidak akan pernah berfikir sekritis Pramoedya dan lagipula saya merupakan penggemar baru karyanya.

Saya mulai mengidolakan Pramoedya Ananta Toer sekitar pukul tiga sore kemarin, ketika saya membaca bukunya yang berjudul Nyanyian Sunyi Seorang Bisu di perpustakaan kampus. Walaupun saya baru membaca sekitar 20 lembar, tapi tulisan Pramoedya sangat menohok. Saya bisa merasakan kekecewaan, pengalamannya yang kelam saat dirinya berada di penjara kala itu melewati tulisan tulisannya. 

Nama Pramoedya sudah pernah saya dengar sebelumnya, semenjak SMA saya sudah mendengar nama Pramoedya Ananta Toer saat pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu ketika saya mengikuti lokakarya menulis di kampus, teman teman yang tulisannya sudah hebat juga banyak yang mengidolakan Pramoedya, ditambah lagi cerita Windy Ariestanty di twitternya beberapa waktu yang lalu tentang Pramoedya Ananta Toer.

Menelisik kembali pengalaman yang saya lewati minggu ini membuat saya mendapatkan banyak ilmu yang bisa saya bagikan, dan saya akan terus berusaha mencari ilmu dan membagikannya kepada orang orang yang mau menerimanya.
"Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya." - Pramoedya Ananta Toer, Nyanyian Sunyi Seorang Bisu.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

3 comments:

  1. Wohoo, ini kopdar pertamanya, Bro?
    Yaa bairpun kita main sebentar, next time kita main sepuasnya dah bareng yang lain :D

    Salam,
    Ijal Fauzi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh ada bang Ijal. Iya bang, ayok kita main sepuas2nya. Semoga jabodetabek ngadain kopdar lagi ye bang.

      Makasih lho udah mampir :D

      Delete
  2. Terimakasih ya, nanti di postingan saya selanjutnya saya akan berikan kamu apresiasi juga deh.

    ReplyDelete